Heningku...
Teruntuk sepasang mata
Teruntuk sekeping hati
Heningku...
Teruntuk sebuah nama
Yang selalu aku puja dalam malam
Heningku...
Teruntuk jarak
Yang akan bertahta sebentar lagi
Heningku...
Kini aku berada diantara kepingan dinding
Diantara kumpulan bantal
Diantara kepulan asap pembunuh
Untuk heningku...
Kutarik dalam napas
Kuhenyak tubuh, mematung
Aku diam
Dalam hening
Sepi
Ditelan hening
Senin, 14 Maret 2016
Heningku
Kamis, 10 Maret 2016
Ini Harapku
Pada sang penantang, kembalilah keperaduan Barat-mu. Lewati celah horizontal yang telah disediakan. Tidur yang nyenyak untuk bangun esok hari.
Pada serdadu kapas Tuhan, aku ingin berbaring diatas lembutnya sayap yang kalian kepakkan.
Pada lentera malam, aku ingin bertengger dilekuk tanganmu. Melihat kelap kelip lampu dunia.
Para pengawal Tuhan, pernahkah kalian mengeluh untuk melakukan suruhan yang secara berulang kalian lakukan?.
Aku ingin seperti kalian, merekahkan senyum bibir para malaikat yang ada didekatku.
Aku ingin seperti kalian, tanpa haus akan kata lelah untuk tetap mencintai, dia yang aku cinta dalam diam.
Aku ingin membuat, dia yang aku cinta tetap terbangun, terjaga dan tersenyum gembira. Sama seperti kalian, para pengawal Tuhan.
Hai, para pengawal Tuhan.
Akan aku buat kalian tersipu malu.
Akan aku buat kalian bertepuk tangan padaku. Ini harapku.
Ini Harapku
Pada sang penantang, kembalilah keperaduan Barat-mu. Lewati celah horizontal yang telah disediakan. Tidur yang nyenyak untuk bangun esok hari.
Pada serdadu kapas Tuhan, aku ingin berbaring diatas lembutnya sayap yang kalian kepakkan.
Pada lentera malam, aku ingin bertengger dilekuk tanganmu. Melihat kelap kelip lampu dunia.
Para pengawal Tuhan, pernahkah kalian mengeluh untuk melakukan suruhan yang secara berulang kalian lakukan?.
Aku ingin seperti kalian, merekahkan senyum bibir para malaikat yang ada didekatku.
Aku ingin seperti kalian, tanpa haus akan kata lelah untuk tetap mencintai, dia yang aku cinta dalam diam.
Aku ingin membuat, dia yang aku cinta tetap terbangun, terjaga dan tersenyum gembira. Sama seperti kalian, para pengawal Tuhan.
Hai, para pengawal Tuhan.
Akan aku buat kalian tersipu malu.
Akan aku buat kalian bertepuk tangan padaku. Ini harapku.
Kamis, 03 Maret 2016
Merubah Sedikit
Aku, memang terus terlambat selangkah dibelakang dalam hal mendekatimu.
Aku, juga lebih memilih diam dalam memujimu, ketimbang mengusikmu tanpa alur.
Pikiranku mulai mengosong. Hatiku mulai melang - lang entah kemana. Hitam dan putih sama saja warnanya. Tak tahu rasa untuk mengecap.
Semuanya serasa seolah kusandarkan kepada takdir Tuhan-ku. Takdir yang sudah ia gariskan dengan rapi sebelum roh-ku ditiupkan kebadan. Takdir yang seolah aku tak bisa membantah akarnya.
Seiring perjalanan waktu, akupun lebih suka melamun. Lamunanku berbicara hendak menggeser sedikit haluan dari takdir.
Aku ingin membuat sebuah cerita baru, meskipun sulit dan mungkin tak terjadi. Tapi ini tidaklah melawan kehendak-Nya.
Aku ingin melakukannya, menggeser sedikit haluan takdir untuk bisa dekat denganmu. Karena tuhan-ku menyuruhku berusaha untuk mencari sekeping hati yang aku tak tahu letaknya dimana. dan aku berharap ada padamu.
Aku ingin mengubah sedikit saja, dekat denganma dan aku tidak lagi didahului oleh orang lain.
Mengubah haluan untuk membuatmu tersenyum, dan menangis atasku. Bukan orang lain.