Kamis, 07 April 2016

Mari, Kasihku

Sungguh memilukan apa yang aku rasa, begitu runyam. Serasa ingin menangis aku dibuatnya.
Terlalu letih aku berjalan pada kebenaran.
Hai kasihku...
Dimana dirimu sekarang?...
Kenapa kau menghilang layaknya asap tanpa tetesan hujan?. Kenapa kau menghilang atas kegundahan yang aku rasa.
Mana sapaan tangan lembut yang biasanya membelai rambut ijuk ini?. Mana senyum lembut yang membungkam tangis ini?.
Kerinduan akan pelukmu sudah lagi tak mampu aku bendung. Serasa ingin menangis aku dalam dekapmu.
Hai kasihku...
Rangkul diriku, aku ingin tenang dalam senyapmu.